Langsung ke konten utama

Tips Mengempukkan Daging




Halo teman bagi…
Tak terasa lebaran idul adha telah usai yaa… para jemaah yang pergi ke tanah suci sudah mulai mendarat cantik di tanah air. Tapi sisa-sisa momen hari raya Qurban tersebut tentunya masih ada ya.

Coba cek kulkas masing-masing dirumah, masihkah tersisa daging??
Hehehe…

Kali ini, Tim Bagi akan berbagi tips cara mengempukkan daging. Tentunya ini info penting untuk teman bagi yang suka di dapur ya.

Tahukah teman bagi, bahwa metode pemasakan memengaruhi kualitas daging, dimana metode pemasakan sendiri dipengaruhi oleh suhu dan lama pemasakan. Lama waktu pemasakan dapat memengaruhi kualitas daging karena struktur mikro dan kandungan nutrien daging berubah.

Nah, ini ada beberapa bahan alami yang muah didapat, yang dapat membuat daging empuk:

1. Bersisik bukannya ikan, berpayung bukannya raja. Yup, nanas! Kandungan enzim bromelin dalam nanas ternyata mampu mengempukkan daging. Bromelin termasuk dalam golongan protease yang dapat mendegradasi kolagen daging, sehingga dapat mengempukan daging. Caranya, parut atau blender nanas lalu lumurkan pada daging beberapa menit.

2. Si daun pahit, daun papaya. Enzim papain dalam aun pepaya dapat memecah protein daging. Caranya, bungkus daging dengan bumbu pepaya yang sudah diremas, lalu diamkan beberapa menit.

3. Kiwi, Si buah yang kaya akan vitamin C ini bisa membuat daging empuk lho, karena kiwi mengandung actinidin. Caranya sama ya, haluskan kiwi, lalu balurkan ke daging. Tunggu beberapa menit ya!

4. Tomat. Buah yang mendapat julukan pomeo de amor ini selain enak dibuat jus ternyata juga mampu mengempukkan daging.

Nah, itu beberapa bahan yang bisa membantu mengempukkan daging.

Jika teman Bagi punya cara tersendiri, boleh sharing pengalaman dalam mengempukkan daging disini ya.

Selamat menikmati makan daging ya Teman Bagi

Terimakasih.
Salam semangART sehatkan negeri!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#SinggahBagi ke Komunitas Jendela Jakarta

Minggu, 25 September 2016. Kami mengadakan #SinggahBagi ke Komunitas Jendela Jakarta. Disini kami bermain UTS "Ular Tangga Sehat" yang berisi tentang pertanyaan seputar gizi & kesehatan. Seru sekali #SinggahBagi kemarin sore karena kami tak hanya bermain tapi belajar tentang gizi yang menyenangkan. Semoga dapat berkolaborasi bersama lagi dengan Jendela Jakarta & terima kasih kepada #TemanBagi yang telah hadir di #Singgah bagi kali ini. Salam SemangART Sehatkan Negeri 🙆🏻

EGCG, Si Antioksidan Super!

Musim hujan telah tiba, cuaca dingin pun menyerta. Apa minuman favourit teman Bagi disaat hujan begini? Teh, bajigur atau atau yang lain? Nah, supaya teman Bagi tidak kedinginan saat musim hujan, kami akan membagikan informasi tentang minuman tersebut. EGCG atau epigallocatechin gallate merupakan komponen bioaktif paling dominan dalam teh hijau yang bermanfaat bagi ke sehatan. Sebagai antioksidan yang kuat, EGCG mempunyai kemampuan mengusir radikal bebas. Selain itu, EGCG juga berfungsi untuk antiatherogenic, antithrombotic dan antimicrobial. Beberapa jenis penyakit dapat dicegah oleh EGCG antara lain penyakit jantung koroner, stroke dan karies pada gigi. Pada studi yang melibatkan 262 pria jepang berusia 30th ke atas, Sasazuki et al (2000) secara epidemiologis membuktikan bahwa mereka yang mengonsumsi teh hijau 2-4 cangkir sehari, memiliki risiko lebih rendah mengalami aterosklerosis ternyata. Teh hijau mengandung EGCG-antioksidan super yang mampu melindungi kulit dari

Pisang

Mengonsumsi dua buah pisang setiap hari ternyata mampu memenuhi kebutuhan vitamin B6 sebanyak 53% AKG (Angka Kecukupan Gizi). Satu buah pisang ukuran sedang (120gr) mengandung 0.70 mg vitamin B6. Selain harganya yang ekonomis, pisang juga merupakan buah yang padat gizi dan siap santap kapanpun serta dimanapun teman Bagi berada. Peran vitamin B6 ini mendukung ketersediaan energi bagi otak untuk aktivitas sehari-hari loh, Teman Bagi. Yuk Konsumsi Pisang! Salam SemangART Sehatkan Negeri