Langsung ke konten utama

Cerita Tanin Dalam Teh



Tanin mempunyai nama lain yang biasa disebut asam tanat dan asam galotanat, ada yang tidak berwarna tetapi ada juga yang berwarna kuning atau coklat. Asam tanat mempunyai berat molekul 1.701. Tanin terdiri dari sembilan molekul asam galat dan molekul glukosa. Tanin terkandung pada beberapa tanaman, dalam hal ini akan dibahas mengenai kandungan tanin pada teh.

Teh adalah jenis tumbuhan yang biasa kita ambil daunnya untuk kita minum. Beberapa jenis teh yang kita ketahui ragamnya, ada teh hitam dan teh hijau.

Tanin sendiri memiliki campuran polifenol yang sulit untuk dipisahkan karena substrat ini sulit untuk mengkristal, mudah teroksidasi dan berpolimerisasi dalam larutan dan kelarutannya dalam pelarut sangat rendah. Oleh karena itu untuk memisahkan atau mengisolasikan senyawa tanin sangat sulit. Tanin juga dapat menyamak kulit dengan cara mengikat protein menjadi tahan terhadap enzim proteolitik.

Tanin terbagi menjadi 2 kelas secara kimia yaitu berdasarkan adanya gugus fenolik yang tercakup pada masing-masing kelas. Kelas pertama terdiri Asam gallic yang berhubungan dengan ikatan polyhidrik yang merupakan esterifikasi dari glukosa. Sedangkan kelas kedua menunjukkan nonhydrooable yang mengandung gugus fenol tetapi jarang berikatan dengan karbohidrat dan protein. Atau lebih dikenal dengan kelas yang terkondensasi dan kelas yang terhidrolisis.

Proses fermentasi pada teh hitam dapat mengubah sebagian tanin menjadi senyawa turunan yaitu Theoflavin dan Thearubigin. Dengan terbentuknya senyawa turunan maka kadar tanin dalam daun teh akan berkurang sehingga kadar tanin dalam teh hitam lebih rendah dari teh hijau.

Karena memiliki kandungan tanin lebih tinggi maka teh hijau dapat melarutkan tanin lebih banyak dari teh hitam sehingga kadar tanin dalam air hasil pencelupan teh hijau lebih tinggi jika dibandingkan dengan kadar tanin dalam air hasil pencelupan teh hitam. Perbedaan kadar komposisi kimia daun teh dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu, kelembapan dan tinggi rendahnya permukaan tanah.

Tanin merupakan golongan flavonoid dimana senyawa ini bukan merupakan salah satu nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh namun sangat bermanfaat yaitu berperan sebagai antioksidan. Katekin merupakan penyusun tanin dimana katekin ini mempunyai sifat antioksidan yang berperan dalam melawan radikal bebas.

Salam SemangART Sehatkan Negeri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#SinggahBagi ke Komunitas Jendela Jakarta

Minggu, 25 September 2016. Kami mengadakan #SinggahBagi ke Komunitas Jendela Jakarta. Disini kami bermain UTS "Ular Tangga Sehat" yang berisi tentang pertanyaan seputar gizi & kesehatan. Seru sekali #SinggahBagi kemarin sore karena kami tak hanya bermain tapi belajar tentang gizi yang menyenangkan. Semoga dapat berkolaborasi bersama lagi dengan Jendela Jakarta & terima kasih kepada #TemanBagi yang telah hadir di #Singgah bagi kali ini. Salam SemangART Sehatkan Negeri 🙆🏻

EGCG, Si Antioksidan Super!

Musim hujan telah tiba, cuaca dingin pun menyerta. Apa minuman favourit teman Bagi disaat hujan begini? Teh, bajigur atau atau yang lain? Nah, supaya teman Bagi tidak kedinginan saat musim hujan, kami akan membagikan informasi tentang minuman tersebut. EGCG atau epigallocatechin gallate merupakan komponen bioaktif paling dominan dalam teh hijau yang bermanfaat bagi ke sehatan. Sebagai antioksidan yang kuat, EGCG mempunyai kemampuan mengusir radikal bebas. Selain itu, EGCG juga berfungsi untuk antiatherogenic, antithrombotic dan antimicrobial. Beberapa jenis penyakit dapat dicegah oleh EGCG antara lain penyakit jantung koroner, stroke dan karies pada gigi. Pada studi yang melibatkan 262 pria jepang berusia 30th ke atas, Sasazuki et al (2000) secara epidemiologis membuktikan bahwa mereka yang mengonsumsi teh hijau 2-4 cangkir sehari, memiliki risiko lebih rendah mengalami aterosklerosis ternyata. Teh hijau mengandung EGCG-antioksidan super yang mampu melindungi kulit dari